A. JUDUL :
Pemanfaatan Albumin Ikan Gabus dalam “Kerupuk Ikan”
untuk berbagai penyakit
B.
LATAR
BELAKANG
Kerupuk merupakan jenis makanan kering yang sangat
populer di Indonesia, mengandung pati cukup tinggi, serta dibuat dari bahan
dasar tepung tapioka. Kerupuk merupakan lauk sederhana dan dijadikan lauk
makanan, karena rasanya yang gurih dan enak yang dapat menambah selera makan.
Ditinjau dari bahan bakunya banyak jenis kerupuk yang dapat dihasilkan seperti
kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk kedelai, kerupuk sari ayam dan lain-lain
dengan variasi bentuk kerupuk tergantung pada kreativitas pembuatnya.
Ikan gabus
(Channa striata Bloch) merupakan jenis ikan bernilai ekonomis. Ikan gabus
memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar
lainnya. Keunggulan protein ikan gabus adalah
kaya akan albumin, jenis protein terbanyak (60 persen) di dalam plasma darah
manusia. Peran utama albumin di dalam tubuh sangat penting, yaitu membantu
pembentukan jaringan sel baru.Tanpa albumin sel-sel di dalam tubuh akan sulit
melakukan regenerasi, sehingga cepat mati dan tidak berkembang.
Albumin
inilah yang juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Albumin juga berfungsi mempertahankan regulasi
cairan dalam tubuh. Bila kadarnya rendah, protein yang masuk ke dalam tubuh
akan pecah, dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan, penyerapan
obat-obatan yang seharusnya berfungsi menyembuhkan, tak akan maksimal.
Ikan gabus diketahui mengandung senyawa-senyawa penting yang berguna
bagi tubuh, diantaranya protein, lemak, dan beberapa mineral. Kadar protein
ikan gabus 25,5 %, yang berarti lebih tinggi dibanding dengan protein ikan
bandeng (20,0 %), Ikan emas (16,0 %), Ikan Kakap (20,0 %), maupun Ikan Sarden
(21,1 %).Kadar albumin ikan gabus bisa mencapai 6,224 %. Selain itu
didalam daging ikan gabus terkandung mineral Zn sebesar 1,7412 mg/100
gram.
Kandungan gizi 100 gram berat dapat dimakan dari ikan gabus segar dapat dilihat pada Tabel.
Tabel.1.
Kandungan gizi ikan Gabus
Banyak
penelitian yang telah menunjukkan khasiat albumin dari ikan gabus. Misalnya,
penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS pada tahun
2003 menyimpulkan bahwa kandungan albumin pada ikan gabus berpotensi untuk
menggantikan serum albumin yang harganya cukup mahal (Rp1,3 juta per 10 ml). Di
dalam ilmu kedokteran, albumin ini dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan
jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya operasi atau pembedahan.
Adapun manfaat dari albumin yang ada pada
ikan gabus :
1)
Meningkatkan kadar Albumin dan Daya Tahan
Tubuh.
2)
Mempercepat proses penyembuhan Pasca Operasi.
3)
Mempercepat penyembuhan Luka Dalam / Luka Luar.
4)
Membantu proses penyembuhan pada penyakit:
* Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic Syndrome,Tonsilitis,
* Thypus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, ITP, HIV,
* Sepsis, Stroke, Thalasemia Minor.
* Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic Syndrome,Tonsilitis,
* Thypus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, ITP, HIV,
* Sepsis, Stroke, Thalasemia Minor.
5)
Menghilangkan Oedem (Pembengkakan).
6)
Memperbaiki Gizi Buruk pada Bayi, Anak dan Ibu
Hamil.
7)
Membantu penyembuhan Autis.
8)
Sebagai larutan pengganti pada keadaan
defisiensi albumin
C.
RUMUSAN MASALAH
Memanfaatkan ikan gabus yang memiliki
banyak kandungan albumin dalam “kerupuk ikan” mengingat kurangnya minat
masyarakat untuk
meminum albumin ikan gabus secara langsung karena baunya yang amis.
D.
TUJUAN
Tujuan dari program ini yaitu membuat makanan yang berbahan dasar
daging ikan gabus untuk memanfaatkan
albumin yang ada pada ikan gabus serta diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pemanfaatan ikan gabus kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas kerupuk
ikan.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari potensi usaha ini adalah “ Kerupuk
Ikan “ yang berbahan dasar Ikan Gabus yang memiliki cita rasa yang berbeda
dengan masakan lain, dan disamping memiliki kandungan nutrisi yang tinggi juga dapat
menyembuhkan berbagai penyakit.
F.
KEGUNAAN
Manfaat yang dapat diperoleh untuk
jangka panjang dari program ini adalah :
1. Membantu menciptakan masyarakat yang sehat dengan
mengkonsumsi “Kerupuk Ikan “ .
2. Membantu menciptakan lapangan pekerjaan.
G.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha
yang akan dijalankan oleh kelompok kami yaitu Pemanfaatan Albumin Ikan Gabus
dalam “Kerupuk Ikan” untuk berbagai
penyakit yang berlokasi di
Takalala Kab. Soppeng. Keunggulan dari produk kelompok kami selain cita rasanya
diminati sebagian kalangan, juga aman dikonsumsi oleh dari berbagai kalangan maupun kelompok usia.
Sehingga dengan memanfaatkan ikan gabus sebagai bahan dasar pada “ Kerupuk
Ikan “, maka konsumen tidak perlu
khawatir untuk mengkonsumsi produk yang kami buat.
Target pemasaran produk kami yaitu dikhususkan
terlebih dahulu untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah . Apabila target
sudah tercapai, maka selanjutnya kami akan mencoba untuk memasarkannya pada
masyarakat kalangan menengah ke atas.
H.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan program dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :
A. Tahap Pembuatan Produk
1. Persiapan Perlengkapan dan Bahan Produksi
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program (untuk setiap pembuatan takaran sebanyak 5 kg).
Peralatan tersebut adalah sebagai berikut :
Alat
|
Bahan
|
Baskom
|
Daging
ikan segar 5 kg
|
Daun
Pisang
|
Tepung
tapioca/kanji 5 kg
|
Dandangan/panci
|
Air 4
takaran (secukupnya)
|
Pisau
|
Bawang
putih 1 ons
|
Tampah
atau niru
|
Vetsin 8
bungkus kecil (secukupnya)
|
Blender
lombok
|
Garam 1
gelas kecil (secukupnya)
|
Tempat pemotongan (Talenan/Dedampar)
|
Gula 5
gelas kecil (secukupnya)
|
Telur
5-10 biji (secukupnya)
|
|
Soda kue
1 sendok makan
|
Table.2.Alat dan Bahan
2. Proses Produksi “ Kerupuk
Ikan “
a)
Langkah awal adalah
memilih ikan segar agar hasil yang dicapai lebih maksimal.
a. Penyiangan dan Pencucian
a. Penyiangan dan Pencucian
Ikan disiangi kemudian dicuci sampai bersih yang dilakukan secara
berulang-ulang.
b. Pemfiletan
Setelah ikan disiangi dan dicuci sampai bersih, daging ikan diiris-iris dengan memisahkan daging dengan tulangnya, yang ada dibuang dan hanya daging ikan yang diambil.
b. Pemfiletan
Setelah ikan disiangi dan dicuci sampai bersih, daging ikan diiris-iris dengan memisahkan daging dengan tulangnya, yang ada dibuang dan hanya daging ikan yang diambil.
b)
Pelumatan Daging
Daging dilumatkan dengan menggunakan blender lombok sampai benar-benar halus (beberapa kali).
a. Pencampuran Dengan Bumbu dan Tapioka
Daging ikan yang sudah halus ditambahkan dengan bumbu-bumbu, soda kue dan air sedikit demi sedikit sambil dilakukan pengulenan.
b. Pengulenan
Lakukan pengulenan sampai adonan benar-benar bercampur rata.
Daging dilumatkan dengan menggunakan blender lombok sampai benar-benar halus (beberapa kali).
a. Pencampuran Dengan Bumbu dan Tapioka
Daging ikan yang sudah halus ditambahkan dengan bumbu-bumbu, soda kue dan air sedikit demi sedikit sambil dilakukan pengulenan.
b. Pengulenan
Lakukan pengulenan sampai adonan benar-benar bercampur rata.
c)
Pembentukan
Setelah adonan betul-betul rata, kemudian dibentuk sesuai selera (ukuran besar, kecil, panjang, pendek, dan seterusnya. Namun semakin besar bentuk adonan maka semakin lama pula waktu yang digunakan untuk proses pengukusan atau perebusannya
Setelah adonan betul-betul rata, kemudian dibentuk sesuai selera (ukuran besar, kecil, panjang, pendek, dan seterusnya. Namun semakin besar bentuk adonan maka semakin lama pula waktu yang digunakan untuk proses pengukusan atau perebusannya
d)
Pengukusan/Perebusan
Adonan bisa dimasak dengan 2 cara, yaitu dikukus atau direbus. Untuk pengukusan diperlukan waktu sekitar 60 - 120 menit, sedangkan untuk perebusan sekitar 30 - 90 menit (tergantung bentuk). Biasanya untuk perebusan sampai adonan timbul/terapung
Adonan bisa dimasak dengan 2 cara, yaitu dikukus atau direbus. Untuk pengukusan diperlukan waktu sekitar 60 - 120 menit, sedangkan untuk perebusan sekitar 30 - 90 menit (tergantung bentuk). Biasanya untuk perebusan sampai adonan timbul/terapung
e)
Pendinginan
Setelah matang/masak, adonan didinginkan sambil diangin-anginkan selama
kurang lebih 30 - 60 menit.
f) Pengeringan (Pertama)
Setelah didinginkan, adonan yang sudah masak dikeringkan sekitar 1 - 2
hari, tergantung cuaca.
g) Pengirisan
Setelah kering, adonan diiris dengan alat pemotong, sampai habis,
kemudian disusun dalam tampah/niru untuk segera dijemur kembali.
h) Pengeringan (Kedua)
Penjemuran dilakukan lagi selama 1 - 2 hari (tergantung cuaca). Setelah
benar-benar kering, kerupuk sudah jadi dan siap untuk dibungkus (dipacking dan
dikonsumsi atau dipasarkan).
i)
Packing
Kerupuk ikan dikemas dan dipacking agar tidak lembab, proses packing ini
bisa dilakukan dengan menggunakan vacum seller (jika memungkinkan) atau sesuai
dengan selera anda.
B. Tahap Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang digunakan adalah :
1. Mendefinisikan Visi, Misi dan Tujuan Usaha
Membangun
strategi pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi, misi dan
tujuan perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. visi, misi
dan tujuan dimulai dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan
terendah.
Visi
Menciptakan produk yang
berkualitas dan bermanfaat, serta tenaga kerja yang terampil.
Misi
1) Menjaga
nutrisi yang terkandung dalam Ikan Gabus.
2) Training
Tujuan
Mencapai
keuntungan yang maksimum dan menciptakan lapangan pekerjaan.
2. Menganalisa Faktor Eksternal Usaha Kecil
Selanjutnya setelah memiliki visi, misi dan tujuan
yang jelas, perlu dipertimbangkan beberapa faktor eksternal atau faktor lingkungan bisnis yang ditekuni. Pemetaan
kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan
pesaing kita, sekaligus
melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing.
3. Memahami Pelanggan
Konsumen
atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita, maka memahami
konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pemahaman
tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah seperti apa
yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam mendisain produk
dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan
perlu dilakukan riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan bagian
dari strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara
survey atau wawancara dengan calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan
keinginan mereka tentang perusahaan, merupakan salah satu cara memahami
pelanggan.
4. Menentukan Target Pasar
Menentukan
target pasar yang sudah tertentu merupakan strategi pemasaran agar tidak
salah menjual produk pada orang yang tidak tepat. Salah satu permasalahan
usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk menentukan segmen pasar dari hasil
produknya, apakah diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau untuk
menengah bawah. Bisnis Usaha kecil sejak awal harus menentukan bisnisnya
diarahkan untuk kelas mana. Dengan menentukan target pasar yang dituju,
perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda dibandingkan
dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai differensiasi.
Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagai
persaingan.
5. Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil
Setelah
peta kondisi eksternal sudah diperoleh , langkah selanjutnya adalah memikirkan
kondisi internal sebuah usaha, strategi apa yang akan dilakukan untuk mengelola
perusahaan. Pola pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu pemasaran sering
disebut sebagai strategi 4 P yaitu mengelola
produk, harga, saluran distribusi dan promosi (product, price, place of
distrbution, promotion).
6. Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan
Pelanggan
Salah
satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak
sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan ditolak.
7. Promosi Produk
Salah
satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P yaitu
promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi,
penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi,
yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi
melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana pengelola
melakukan berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan anggaran promosi
yang disediakan. Contohnya, kemasan produk harus baik dan
menarik, pemuatan iklan/browsur,
dan cara lainnya
yang efektif adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mouth).
I.
JADWAL
KEGIATAN PROGRAM
No
|
Keterangan
|
Bulan
Ke-
|
Pj
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
Persiapan lokasi
penjualan
|
Tim
|
|||||
2
|
Pembelian alat dan
bahan
|
Tim
|
|||||
3
|
Penyebaran
iklan/brosur
|
Tim
|
|||||
4
|
Penjulan produk usaha
|
Tim
|
|||||
5
|
Evaluasi penjualan
produk
(kritik dan saran
pelanggan) untuk pengembangan usaha jadi lebih baik
|
Tim
|
|||||
6
|
Penyusunan laporan
|
Tim
|
Table.3. jadwal kegiatan
J.
RANCANGAN BIAYA
Biaya Tetap
No
|
Keterangan
|
Jumlah/Bulan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Total (Rp)
|
1
|
Baskom
|
1
|
15.000
|
15.000
|
2
|
Dandangan/Panci
|
1
|
150.000
|
150.000
|
3
|
Blender Lombok
|
1
|
120.000
|
120.000
|
4.
|
Tampah/Niru
|
2
|
20.000
|
40.000
|
5
|
Pisau
|
1
|
25.000
|
25.000
|
6
|
Kompor Gas
|
1
|
400.000
|
400.000
|
7
|
Tempat pemotongan (Talenan)
|
1
|
20.000
|
20.000
|
Total
|
770.000
|
Table.4. Biaya tetap
Biaya
Variabel ( Untuk satu kali
produksi)
No
|
Keterangan
|
Jumlah (satuan)
|
Satuan harga (Rp)
|
Total (Rp)
|
1
|
Ikan Gabus
|
5 ekor
|
25.000
|
125.000
|
2
|
Tepung Tapioka/Kanji
|
5 kg
|
5.000
|
25.000
|
3
|
Bawang Putih
|
1 siung
|
2.500
|
2.500
|
4
|
Vetsin
|
8 bungkus
|
1.000
|
8.000
|
5.
|
Gula
|
1 kg
|
10.000
|
10.000
|
6
|
Telur
|
10 butir
|
1.000
|
10.000
|
7
|
Soda kue
|
1 botol
|
3.000
|
10.000
|
8
|
Gas
|
1 @ 12 kg
|
150.000
|
150.000
|
9
|
Biaya lain-lain
|
-
|
100.000
|
100.000
|
Total
|
440.500
|
|||
Jumlah total
|
1.210.500
|
Table.5. Biaya Variabel
Anggaran Penjualan :
Harga 1 bungkus kerupuk ikan Rp 5.000
Estimasi pendapatan/minggu=Rp5.000/bungkus
× 150 orang/minggu Rp.750.000,-/minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar