Senin, 04 Mei 2015

contoh Proposal Ikan Gabus

A.    JUDUL    : Pemanfaatan Albumin Ikan Gabus dalam “Kerupuk Ikan” untuk berbagai  penyakit
B.     LATAR BELAKANG

Kerupuk merupakan jenis makanan kering yang sangat populer di Indonesia, mengandung pati cukup tinggi, serta dibuat dari bahan dasar tepung tapioka. Kerupuk merupakan lauk sederhana dan dijadikan lauk makanan, karena rasanya yang gurih dan enak yang dapat menambah selera makan. Ditinjau dari bahan bakunya banyak jenis kerupuk yang dapat dihasilkan seperti kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk kedelai, kerupuk sari ayam dan lain-lain dengan variasi bentuk kerupuk tergantung pada kreativitas pembuatnya.
Ikan gabus (Channa striata Bloch) merupakan jenis ikan bernilai ekonomis. Ikan gabus memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya.  Keunggulan protein ikan gabus adalah kaya akan albumin, jenis protein terbanyak (60 persen) di dalam plasma darah manusia. Peran utama albumin di dalam tubuh sangat penting, yaitu membantu pembentukan jaringan sel baru.Tanpa albumin sel-sel di dalam tubuh akan sulit melakukan regenerasi, sehingga cepat mati dan tidak berkembang.
Albumin inilah yang juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Albumin juga berfungsi mempertahankan regulasi cairan dalam tubuh. Bila kadarnya rendah, protein yang masuk ke dalam tubuh akan pecah, dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan, penyerapan obat-obatan yang seharusnya berfungsi menyembuhkan, tak akan maksimal.
Ikan gabus diketahui mengandung senyawa-senyawa penting yang berguna bagi tubuh, diantaranya protein, lemak, dan beberapa mineral. Kadar protein ikan gabus 25,5 %, yang berarti lebih tinggi dibanding dengan protein ikan bandeng (20,0 %), Ikan emas (16,0 %), Ikan Kakap (20,0 %), maupun Ikan Sarden (21,1 %).Kadar albumin ikan gabus bisa mencapai  6,224 %. Selain itu didalam daging ikan gabus terkandung mineral Zn sebesar  1,7412 mg/100 gram.


Kandungan gizi 100 gram berat dapat dimakan dari ikan gabus segar dapat dilihat pada Tabel.



            Tabel.1. Kandungan gizi ikan Gabus
Banyak penelitian yang telah menunjukkan khasiat albumin dari ikan gabus. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS pada tahun 2003 menyimpulkan bahwa kandungan albumin pada ikan gabus berpotensi untuk menggantikan serum albumin yang harganya cukup mahal (Rp1,3 juta per 10 ml). Di dalam ilmu kedokteran, albumin ini dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya operasi atau pembedahan.
Adapun manfaat dari albumin yang ada pada ikan gabus :
1)      Meningkatkan kadar Albumin dan Daya Tahan Tubuh.
2)      Mempercepat proses penyembuhan Pasca Operasi.
3)      Mempercepat penyembuhan Luka Dalam / Luka Luar.
4)      Membantu proses penyembuhan pada penyakit:
* Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic Syndrome,Tonsilitis,
* Thypus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, ITP, HIV,
* Sepsis, Stroke, Thalasemia Minor.
5)      Menghilangkan Oedem (Pembengkakan).
6)      Memperbaiki Gizi Buruk pada Bayi, Anak dan Ibu Hamil.
7)      Membantu penyembuhan Autis.
8)      Sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin


C.    RUMUSAN MASALAH
Memanfaatkan ikan gabus yang memiliki banyak kandungan albumin dalam “kerupuk ikan” mengingat kurangnya minat masyarakat untuk meminum albumin ikan gabus secara langsung karena baunya yang amis.
D.    TUJUAN
Tujuan dari program ini yaitu membuat makanan yang berbahan dasar daging ikan gabus  untuk memanfaatkan albumin yang ada pada ikan gabus serta diharapkan dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan ikan gabus kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas kerupuk ikan.
E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari potensi usaha ini adalah “ Kerupuk Ikan “ yang berbahan dasar Ikan Gabus yang memiliki cita rasa yang berbeda dengan masakan lain, dan disamping memiliki kandungan nutrisi yang tinggi juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
F.     KEGUNAAN
Manfaat yang dapat diperoleh untuk jangka panjang dari program ini adalah :
1.      Membantu menciptakan masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi               “Kerupuk Ikan.
2.      Membantu menciptakan lapangan pekerjaan.
G.    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha yang akan dijalankan oleh kelompok kami yaitu Pemanfaatan Albumin Ikan Gabus dalam “Kerupuk Ikan” untuk berbagai  penyakit  yang berlokasi di Takalala Kab. Soppeng. Keunggulan dari produk kelompok kami selain cita rasanya diminati sebagian kalangan, juga aman dikonsumsi oleh dari berbagai kalangan maupun kelompok usia. Sehingga dengan memanfaatkan ikan gabus sebagai bahan dasar pada “ Kerupuk Ikan  “, maka konsumen tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi produk yang kami buat.
Target pemasaran produk kami yaitu dikhususkan terlebih dahulu untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah . Apabila target sudah tercapai, maka selanjutnya kami akan mencoba untuk memasarkannya pada masyarakat kalangan menengah ke atas.



H.    METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan program dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :
A.    Tahap Pembuatan Produk
1.      Persiapan Perlengkapan dan Bahan Produksi
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program (untuk setiap pembuatan takaran sebanyak 5 kg).

Peralatan tersebut adalah sebagai berikut :

Alat
Bahan
Baskom
Daging ikan segar 5 kg
Daun Pisang
Tepung tapioca/kanji 5 kg
Dandangan/panci
Air 4 takaran (secukupnya)
Pisau
Bawang putih 1 ons
Tampah atau niru
Vetsin 8 bungkus kecil (secukupnya)
Blender lombok
Garam 1 gelas kecil (secukupnya)
Tempat pemotongan (Talenan/Dedampar)
Gula 5 gelas kecil (secukupnya)

Telur 5-10 biji (secukupnya)

Soda kue 1 sendok makan

Table.2.Alat dan Bahan

2.      Proses Produksi “ Kerupuk Ikan  “
a)      Langkah awal adalah memilih ikan segar agar hasil yang dicapai lebih maksimal.
a. Penyiangan dan Pencucian
Ikan disiangi kemudian dicuci sampai bersih yang dilakukan secara berulang-ulang.
b. Pemfiletan
Setelah ikan disiangi dan dicuci sampai bersih, daging ikan diiris-iris dengan memisahkan daging dengan     tulangnya,  yang ada dibuang dan hanya daging ikan yang diambil.
b)      Pelumatan Daging
Daging dilumatkan dengan menggunakan blender lombok sampai benar-benar halus (beberapa kali).
a. Pencampuran Dengan Bumbu dan Tapioka
Daging ikan yang sudah halus ditambahkan dengan bumbu-bumbu, soda kue dan air sedikit demi sedikit    sambil    dilakukan pengulenan.
b. Pengulenan
Lakukan pengulenan sampai adonan benar-benar bercampur rata.
c)      Pembentukan
Setelah adonan betul-betul rata, kemudian dibentuk sesuai selera (ukuran besar, kecil, panjang, pendek, dan     seterusnya. Namun semakin besar bentuk adonan maka semakin lama pula waktu yang digunakan untuk proses pengukusan atau perebusannya
d)     Pengukusan/Perebusan
Adonan bisa dimasak dengan 2 cara, yaitu dikukus atau direbus. Untuk pengukusan diperlukan waktu sekitar 60 - 120    menit, sedangkan untuk perebusan sekitar 30 - 90 menit (tergantung bentuk). Biasanya untuk perebusan sampai adonan timbul/terapung
e)      Pendinginan
Setelah matang/masak, adonan didinginkan sambil diangin-anginkan selama kurang lebih 30 - 60 menit.
f)       Pengeringan (Pertama)
Setelah didinginkan, adonan yang sudah masak dikeringkan sekitar 1 - 2 hari, tergantung cuaca.
g)      Pengirisan
Setelah kering, adonan diiris dengan alat pemotong, sampai habis, kemudian disusun dalam tampah/niru untuk segera dijemur kembali.
h)      Pengeringan (Kedua)
Penjemuran dilakukan lagi selama 1 - 2 hari (tergantung cuaca). Setelah benar-benar kering, kerupuk sudah jadi dan siap untuk dibungkus (dipacking dan dikonsumsi atau dipasarkan).
i)        Packing
Kerupuk ikan dikemas dan dipacking agar tidak lembab, proses packing ini bisa dilakukan dengan menggunakan vacum seller (jika memungkinkan) atau sesuai dengan selera anda.
B.     Tahap Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang digunakan adalah :

1.      Mendefinisikan Visi, Misi dan Tujuan Usaha

Membangun strategi pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi, misi dan tujuan perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. visi, misi dan tujuan dimulai dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan terendah.

 

Visi

Menciptakan produk yang berkualitas dan bermanfaat, serta tenaga kerja yang terampil.

Misi 
1)      Menjaga nutrisi yang terkandung dalam Ikan Gabus.
2)      Training
Tujuan
Mencapai keuntungan yang maksimum dan menciptakan lapangan pekerjaan.

2.      Menganalisa Faktor Eksternal Usaha Kecil
Selanjutnya setelah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, perlu dipertimbangkan beberapa faktor eksternal atau faktor lingkungan bisnis yang ditekuni. Pemetaan kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaing kita, sekaligus melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing.

3.      Memahami Pelanggan

Konsumen atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita, maka memahami konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pemahaman tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah seperti apa yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam mendisain produk dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan perlu dilakukan riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dilakukan  dengan cara survey atau wawancara dengan calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan keinginan mereka tentang perusahaan, merupakan salah satu cara memahami pelanggan.

 

4.      Menentukan Target Pasar

Menentukan target pasar  yang sudah tertentu merupakan strategi pemasaran agar tidak salah menjual produk pada orang yang tidak tepat.  Salah satu permasalahan usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk menentukan segmen pasar dari hasil produknya, apakah diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau untuk menengah bawah. Bisnis Usaha kecil sejak awal harus menentukan bisnisnya diarahkan untuk kelas mana. Dengan menentukan target pasar yang dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagai persaingan.

 

5.      Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil

Setelah peta kondisi eksternal sudah diperoleh , langkah selanjutnya adalah memikirkan kondisi internal sebuah usaha, strategi apa yang akan dilakukan untuk mengelola perusahaan. Pola pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu pemasaran sering disebut sebagai strategi 4 P yaitu mengelola produk, harga, saluran distribusi dan promosi (product, price, place of distrbution, promotion).

 

 

 

6.      Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan

Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan ditolak. 

7.      Promosi Produk

Salah satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P yaitu promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi, yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan anggaran promosi yang disediakan. Contohnya, kemasan produk harus baik dan menarik, pemuatan iklan/browsur, dan cara lainnya yang efektif adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mouth).

 

I.         JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No
Keterangan
Bulan Ke-
Pj
1
2
3
4
5
1
Persiapan lokasi penjualan





Tim
2
Pembelian alat dan bahan





Tim
3
Penyebaran iklan/brosur





Tim
4
Penjulan produk usaha





Tim
5
Evaluasi penjualan produk
(kritik dan saran pelanggan) untuk pengembangan usaha jadi lebih baik





Tim
6
Penyusunan laporan





Tim

Table.3. jadwal kegiatan










J.      RANCANGAN BIAYA
Biaya Tetap
No
Keterangan
Jumlah/Bulan
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
1
Baskom
1
15.000
15.000
2
Dandangan/Panci
1
150.000
150.000
3
Blender Lombok
1
120.000
120.000
4.
Tampah/Niru
2
20.000
40.000
5
Pisau
1
25.000
25.000
6
Kompor Gas
1
400.000
400.000
7
Tempat pemotongan (Talenan)
1
20.000
20.000
Total
770.000
Table.4. Biaya tetap
Biaya Variabel ( Untuk satu kali produksi)
No
Keterangan
Jumlah (satuan)
Satuan harga (Rp)
Total (Rp)
1
Ikan Gabus
5 ekor
25.000
125.000
2
Tepung Tapioka/Kanji
5 kg
5.000
25.000
3
Bawang Putih
1 siung
2.500
2.500
4
Vetsin
8 bungkus
1.000
8.000
5.
Gula
1 kg
10.000
10.000
6
Telur
10 butir
1.000
10.000
7
Soda kue
1 botol
3.000
10.000
8
Gas
1 @ 12 kg
150.000
150.000
9
Biaya lain-lain
-
100.000
100.000
Total
440.500
Jumlah total
1.210.500

Table.5. Biaya Variabel

Anggaran Penjualan :
Harga 1 bungkus kerupuk ikan  Rp 5.000     
Estimasi pendapatan/minggu=Rp5.000/bungkus × 150 orang/minggu Rp.750.000,-/minggu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar